Jika ikan hias, capung jarum ini
layaknya ikan discus. Mereka sama-sama punya warna yang beragam.
Warna-warni inilah yang membuat capung jarum terlihat eksotis dan
menarik untuk dilihat. Ada kemungkinan warna dari capung jarum
dipengaruhi juga oleh habitatnya, seperti halnya kupu-kupu. Di daerah
perkotaan yang banyak polusinya, katanya sih lebih banyak ditemukan
kupu-kupu yang berwarna gelap. Beda dengan di daerah yang udaranya
relatif lebih bersih, akan ditemukan lebih banyak kupu-kupu yang
berwarna cerah.
Tentang
warna capung jarum, itu baru sebuah asumsiku saja. Kebetulan hari ini
habis hunting foto serangga di dalam hutan pinggiran kota. Pencahayaan
di dalam hutan yang agak gelap dan warna dari batang serta ranting pohon
yang hitam ataupun kecoklatan mungkin memberi dampak yang berbeda
terhadap warna dari capung jarum. Hal ini berbeda dengan capung jarum
lainnya yang banyak terdapat di padang rumput ataupun ilalang yang
banyak berwarna cerah.
Brown Damselfly |
Kedua foto di atas hasil dari hunting selama 2 hari berturut-turut di tempat yang sama. Sepertinya dalam radius 10 m hanya terdapat 1 jenis capung jarum seperti itu dan jumlahnya yang terlihat sangatlah sedikit (antara 5-10 ekor), sekalipun di sekitar tempat tersebut dikelilingi oleh rawa dan air tergenang. Buatku, kedua foto itu sangat menarik karena capung jarum jenis ini tak kutemukan di tempat favorit di mana biasa kami hunting foto capung.
Di habitat lainnya yang jaraknya tak lebih dari 1 km dari tempat pertama, cukup banyak jumlah capung jarum yang ditemukan dan terdiri dari berbagai jenis (warna yang berbeda). Padang rumput dan ilalang, tanah basah dengan aliran air kecil dan di apit oleh 2 kolam (genangan air/rawa). Di sinilah tempat favorit kami hunting foto capung. Di bawah ini beberapa hasil jepretan kamera kami (Me & My Son).
Setidaknya menurut kami paling sedikit ada 4 jenis (beda warna) capung jarum di lokasi ini walau hanya dalam radius 10 m.
No comments:
Post a Comment